Popular Posts

Wednesday, October 5, 2011

A Note For The Loved Ones

This note I wrote to you. The best memories we ever did together. That three words you ever said to me. The time when I had to say that one simple killer word, was the day that I'm dying like Hell. The time when teardrops were meaning-less, and hopes were flushed away. The time when broken-heart-songs were really needed, and friends were a shoulder to lean on. The time when YOU and I were completely a strangers again.
          Do I really have to say that I still love you? Will my ears gonna hear that three sweetest words from you? Will you care for me like I care for you? And mostly, can you answer those question? Yeah, a big NO are the answers of all those questios.
          One day, when you find a girl who loves you so much, love her back as much as she loves you. Tell her that three sweetest words that you've told me when we're together. Be there when she needs you the most. Hold her like you'll never let her go. Wipe out her tears when she cries on you. Be her nothing when nothing's last forever. Because if you don't, another man will do all those things for her, and you can never regret what you've done.
          Once again, this note I dedicated to you.

Sincerely,
The broken-hearted girl.

P.S.
Thank you for everything.

Wednesday, June 22, 2011

My masterpiece!

Well this is one of my masterpiece. dari post yang sebelumnya kan gue bilang kalo gue suka banget bikin karangan-karangan gitu... so, this is one of them and I really hope you like it! Enjoy!

Indahnya Hidup
            Ini adalah kisah hidupku. Namaku Ramala Axora Isabell Anindya. Panggil saja aku Raia. Aku mengidap penyakit kanker tulang. Kalian pasti sudah bisa membayangkan bagaimana rupa seorang gadis yang mengidap penyakit kanker tulang, bukan?
            Ya. Dulu, aku mempunyai rambut ikal  panjang yang selalu dipuja teman-teman sekolahku. Sekarang, rambut indah itu telah rontok. Aku tidak memiliki rambut lagi. Dulu, aku mempunyai senyuman yang merona yang selalu dipuja orang-orang. Sekarang, senyuman itu seakan hilang dan pergi menjauhiku. Bibirku keriput seperti orang yang kedinginan di kutub. Tulangku tidak sekuat yang dulu lagi. Kini aku mempunyai kondisi yang mengerikan dan tidak kuat lagi.
            Terkadang aku bingung dan juga sedih. Mengapa Tuhan menciptakanku untuk tinggal di bumi dan bernasib buruk? Mengapa hidup itu tidak adil? Jujur, aku ingin sekali kembali ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Aku tidak kuat lagi hidup seperti ini terus.
            Baiklah, aku akan memulai kisah hidupku ini. Kisah ini bermula saat aku dan kakak laki-lakiku pergi keluar kota. Saat itu, aku dan kakakku sedang beristirahat tempat yang ramai dan lumayan dingin. "Dik, kamu yang sabar saja ya. Pasti Tuhan telah merencanakan sesuatu dan akan memberikan sesuatu yang lebih baik untuk mu. Ingat kata-kata Bunda? Kita harus tabah menerima segala cobaan dari Yang Kuasa." Kata kakakku. Namanya Ray. "Apakah selama itu Tuhan merencanakan sesuatu? Sudah 3 tahun kanker ini menyelimutiku. Apa memang aku ditakdirkan untuk tidak menikmati hidupku, kak?" Kataku pasrah. Kakakku adalah semangat jiwaku. Ia selalu menemaniku dikala aku kesepian. Beda dengan Bunda. Ia selalu bolak-balik keluar negeri. Kalau Ayah? Ayahku jarang sekali kembali ke Indonesia. Sekarang beliau ada di  Paris. Ayahku seorang penguasaha. Ia tidak pernah pumya waktu luang untukmenjengukku.
            "Bagaimanapun juga, Raia tetap Raia. Tidak ada yang bisa membandingimu dengan orang lain tanpa sepengetahuanku. Lagipula, aku yakin bahwa Raia adalah gadis yang mengidap penyakit mematikan yang paling kuat dan paling sabar." Katanya sambil merangkulku. "Tahukah kamu kak? Aku lebih baik mati dari pada menyusahkan kakak. Kakak sudah terlalu banyak membantuku. Sedangkan aku? Aku tidak pernah memberimu apa-apa." Ucapku. "Raia, kamu ingin mati sekarang? Aku yakin kamu akan menyesal nantinya. Karena dunia ini begitu luas dan indah sekali. Hidup hanya sekali, dik. Dan itu tidak akan terulang sampai kapanpun. Kewajibanku adalah menjaga, menyemangati dan meyakinkanmu bahwa hidup itu menyenangkan." Jelas kak Ray. Tanpa kusadari aku meneteskan air mata dan langsung memeluk kakakku.  Aku tidak bisa mengatakan apa-apa meski hatiku masih mengatakan bahwa hidup itu mengerikan. Kini aku harus mencoba untuk menikmati hidupku walau hanya beberapa hari lagi.
            "Ayo masuk ke mobil. Udara sudah mulai dingin. Nanti kamu tambah sakit." Ajaknya. Aku pun masuk ke mobil. Kak Ray menyalakan mobil dan kami langsung mencari penginapan. Tiba-tiba aku melihat lampu warna-warni disepanjang jalan. Ternyata disana sedang ada festifal. Aku mengajak kak Ray untuk turun sebentar dan melihat festifal itu. Kak Ray juga setuju. Indah sekali! Aku mau menghabiskan waktuku disini. "Kak aku lapar. Sepertinya disana ada restoran." Keluhku. "Ayo!" Ajaknya. "Selamat Datang!" Sapa seorang pelayan disana. Kami makan malam disana. Kebetulan disitu juga ada penginapan. Jadi kami menginap disana. Kakakku memesan dua kamar. "Ra, kamu tidur yang nyenyak ya. Kalu nanti ada apa-apa, ketok saja pintu kamarku. Oke?" Katanya. "Baiklah." Jawabku. Aku belum merasa ngantuk saat itu. Aku memandangi festifal tadi dari kamarku. Lampu-lampu warna-warni disekitar jalanan itu sangat indah. Aku mencoba tersenyum tetapi aku tidak bisa. Rasa sakitnya masih terasa. Sangat terasa. Akhirnya, setelah beberapa lama aku melihat festifal itu, aku pun memutuskan untuk tidur. Matahari pun bersinar, menandakan pagi telah datang. Saatnya untuk memulai hari baru. Semoga penyakit ini bersahabat hanya untuk satu kali ini saja Ya Tuhan. Ayahku pernah bilang bahwa 'Hidup adalah anugerah dari Sang Pencipta. Setiap hari adalah anugerah.'. "Raia? Kamu sudah bangun? Ayo sarapan!" Ajak kak Ray dari luar sambil mengetuk pintu kamarku. "Iya. Kakak duluan saja. Aku akan menyusul." Sahutku. "Oke." Jawabnya. Aku bergegas mandi. Setelah itu, aku menyusul kakakku yang telah memesankan makanan untukku. Aku melihat orang-orang disekelilingku. Mereka melihatku seperti sedang melihat sesuatu yang mengganggu mereka. "Sudah! Lupakan saja mereka. Kamu sebaiknya makan yang banyak ya agar cepat sembuh." Nasihatnya. Aku mengangguk saja walaupun aku juga tidak akan sembuh. Aku akan membuatnya senang hari ini. Ya. Aku akan melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan dari kak Ray. Aku ingin menunjukkan pada dunia bahwa gadis berumur 14 tahun yang mengidap penyakit kanker tulang ini juga bisa melakukan apa yang orang-orang normal biasa lakukan. Aku yakin aku bisa melakukannya. "Kak, aku ke kamarku sebentar ya." Izinku. "Iyaa." Katanya. Sesampainya di kamar, aku tergeletak dikasur. Aku lelah. Aku merasakan sakitnya lagi. Aku terbatuk sangat keras. Ketika aku melihat sapu tangan bekas aku menutupi mulut sewaktu aku batuk, aku melihat ada darah yang lumayan banyak. Tetapi aku harus belajar mandiri. Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri bahkan pada dunia bahwa aku tidak akan menjadi manja dan menyusahkan orang lain lagi. Aku hanya minum segelas air putih dan meminum obat penahan rasa sakit lalu langsung menemui kakakku lagi. "Raia, kamu kenapa? Mengapa mukamu pucat sekali? Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya. "Mmm.. A.. Aku Tidak apa-apa kok kak. Hanya sedikit pusing." Jawabku sedikit berbohong. "Kamu yakin? Sudah minum obat?" Tanyanya lagi. "Tenang kak. Aku sudah minum obat.” Jawabku. "Baiklah. Ayo kita pergi. Aku punya kejutan untukmu." Ajaknya sambil tersenyum dan memakaikanku jaket. "Kejutan? Kejutan apa?" Tanyaku bingung. "Lihat saja nanti." Katanya. Kak Ray langsung menyuruhku masuk ke mobil dan kami pergi ke tempat yang sudah dijanjikan kak Ray. Setelah satu setengah jam perjalanan, kami pun sampai di tempat itu. Lagi-lagi aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Aku terpesona melihatnya. Sangat indah. Lebih indah dari pada yang aku bayangkan. "Ini dia tempatnya, dik. Indah, bukan?"Tanyanya. "Ini adalah pengalaman terindah yang pernah aku lihat! Terimakasih kak!" Jawabku terkesan. Ternyata kak Ray mengajakku ke puncak gunung. Pemandangan dari puncak tersebut juga sangat indah. Banyak kebun teh disana. Hanya saja ini cuma untuk sementara. Aku dan kak Ray berfoto-foto disana. Senyumku kembali! Aku bisa tersenyum lagi! Tetapi... Itu saat terakhirku di dunia. Saat-saat terakhirku melihat kak Ray. Saat-saat terakhirku melihat betapa indahnyadunia ini. Aku meninggal di perjalanan pulang. Saat kak Ray sadar bahwa aku telah dipanggil, ia menemukan surat yang telah kubuat dan ku selipkan di kantong jaketku pada saat-saat terakhirku:

Dear Kak Ray,
Raia sangat beruntung mempunyai kakak seperti dirimu. Raia ingin kakak tau bahwa kakak adalah matahariku. Kakak selalu menyinari hari-hari Raia. Kakak selalu menyemangati Raia dikala Raia kesepian. Semua kata-kata kakak memang benar. Dunia itu indah. Sangat indah. Kakak ingat waktu kita ke festifal pada malam hari itu, kan? Ternyata dunia lebih terang dan lebih berwarna-warni dari pada lampu-lampu di festifal itu.Terimakasih banyak telah merawatku kak. Raia akan selalu menjaga kakak. Jangan sedih ya kak. Raia selalu ada di sisi kak Ray. Aku juga sadar bahwa HIDUP ITU INDAH. Itu semua karena kak Ray. Jangan lupakan adikmu ini ya kak.
Love,
Ramala Axora Isabell Anindya, Raia.
Sekarang aku sadar bahwa Hidup Itu Indah. Semua yang Kak Ray bilang memang benar. Dunia itu sangat luas dan indah. Mungkin aku memang mempunyai kekurangan. Tetapi aku masih mempunyai orang yang sangat aku sayang. Orang yang selalu menyemangatiku. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayangi. Terutama kak Ray. Terimakasih banyak atas kebaikanmu selama aku masih hidup. Hidup hanya sementara. Jadi, isilah hari-harimu dengan orang-orang yang kamu sayangi. Mungkin saat kalian membaca kisahku ini, sekarang ini aku sudah tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Aku hanya ingin memberitahu kepada kalian. Tetaplah semangat dan tabah menerima cobaan. Karena Tuhan pasti akan merencanakan sesuatu yang lebih baik saat ini. Entah itu tahun depan, entah besok, ataupun hari ini.
Thanks for reading guys!

Monday, June 20, 2011

Introduction

hey readers! i'm tiffany evelyn. just call me fany for short. i'm thirteen and im officially an 8th grader now. disini aku/gue/saya bakal share something ke kalian semua. pertama-tama, aku/gue/saya mau ngasih tau ke kalian sebagian tentang gue. gue addicted banget sama yang namanya twitter hehee. follow twitter gueee @faneeey08 yaa *promosi* hahaha. bukan cuma twitter. gue juga lagi addicted banget sama angry birds akhir-akhir ini. gue juga lagi sibuk (ciaelah bahasanya-_-) sama cerita karangan gue yang insyaallah nantinya bakal dikirim ke wartawan biar bisa dibukin hehe. wish me luck ya.. karya-karya gue yang sekarang ini lagi gue 'sibukin' judulnya ada "indahnya hidup", "kenanglah aku sahabat" sama yang satu lagi yang belom gue kasih judul. dulu, gue kira bikin judul dari sebuah cerita tuh hal tergampang yang bisa gue lakuin waktu bikin cerita. ternyata, lumayan rumit juga loh... kita harus tau dulu tema cerita yang mau kita buat. terus usahakan untuk bikin dulu aja ceritanyaa. nah baru deh terakhir2nya kalian pikirin judulnya. kalo cara gue sih gitu tapi menurut kalian secara pribadi pasti ga sama caranya sama gue. secara manusia kan punya pendapatnya tersendiri kan? tentang gue yang lain? masiih banyak banget. gue gabisa nulis semuanya disini dong haha gempor tangan gue-_- okee deeh enjoy my blogs yaa. keep smiling ehee. oh ya btw follow gue di blog ini yaa sekalian promote dong pleaasee pendatang baru niih hehe thanks.